Yaitu kamu, sayang
Aku disini, memandang potretmu disebelah layar komputer kerjaku. Berusaha
mendinginkan riuh-riuh rindu yang kian menggebu. Dokumen-dokumen kerja
berantakan di atas mejaku. pun semua kenangan kita yang kian lama tidak
berhujung temu. Dering demi dering telepon bergantian tanpa jemu. Namun, tak kunjung
jua kutemui sebongkah suaramu. Aku merindukanmu, bidadari kecilku. Penyemangat pagi-pagiku
dan pengganti temaram di gelap-gelapku. Aku,
menginginkanmu disisiku.
Selain jarak, waktu adalah satu hal yang selalu memisahkan. Kita pernah
berjibaku dengan kejamnya jarak yang memisahkan. kini, saat jarak telah
berhasil dijinakkan oleh sabar, waktu mengkudeta jarak secara keseluruhan. Mengganti
peran jarak yang memisahkan. Aku masih duduk disini, di depan meja kerja yang
melelahkan. Mencuri-curi waktu untuk memandang fotomu dari kejauhan. Aku merindukan
kita yang ada dalam kebersamaan. Kapan kita dapat bersahabat dengan jarak dan
waktu secara bersamaan?
Yaitu kamu, sayang. Yang kurindukan ketika malam menjelang. Yang kusebut
namanya saat sulit menerjang. Yaitu kamu.
#30harimenulissuratcinta untuk @ineelll
Tidak ada komentar:
Posting Komentar