Rabu, 18 Februari 2015

Yaitu kamu, sayang

Yaitu kamu, sayang

Aku disini, memandang potretmu disebelah layar komputer kerjaku. Berusaha mendinginkan riuh-riuh rindu yang kian menggebu. Dokumen-dokumen kerja berantakan di atas mejaku. pun semua kenangan kita yang kian lama tidak berhujung temu. Dering demi dering telepon bergantian tanpa jemu. Namun, tak kunjung jua kutemui sebongkah suaramu. Aku merindukanmu, bidadari kecilku. Penyemangat pagi-pagiku dan pengganti temaram di gelap-gelapku.  Aku, menginginkanmu disisiku.

Selain jarak, waktu adalah satu hal yang selalu memisahkan. Kita pernah berjibaku dengan kejamnya jarak yang memisahkan. kini, saat jarak telah berhasil dijinakkan oleh sabar, waktu mengkudeta jarak secara keseluruhan. Mengganti peran jarak yang memisahkan. Aku masih duduk disini, di depan meja kerja yang melelahkan. Mencuri-curi waktu untuk memandang fotomu dari kejauhan. Aku merindukan kita yang ada dalam kebersamaan. Kapan kita dapat bersahabat dengan jarak dan waktu secara bersamaan?

Yaitu kamu, sayang. Yang kurindukan ketika malam menjelang. Yang kusebut namanya saat sulit menerjang. Yaitu kamu.

 #30harimenulissuratcinta untuk @ineelll

Tidak ada komentar:

Posting Komentar