Kenalkan, karma:
Dia adalah adik kembar kita. Dia sama manisnya dan sama
cantiknya dengan kita, juga sama keras kepalanya. Layaknya anak kembar yang selalu
bersama, karma juga memiliki hidup kita, mengikuti aktifitas kita, dan
merasakan apa yang kita rasakan. Karma kecil juga peniru dan pengingat yang
ulung, dia selalu meniru apa yang kita lakukan kepada orang lain dan kelak melakukan
hal yang sama pada kita. Dia juga selalu ingat terhadap apa yang dilakukan
orang lain pada kita.
Sebenarnya, Karma kita akan menjadi anak yang baik saat kita berbuat
baik kepada yang lain. karma juga mungkin jadi anak yang sangat nakal jika kita
melakukan hal serupa. Karma tidak pernah meninggalkan kita, dia ada di sebelah
kita, atau di belakang kita. Dia tidak pernah ribut, selalu tenang dan tidak
berisik. Karena terlahir tidak dapat bicara Karma kecil senang bermain tebak
kata, membiarkan kita kebingungan dengan tingkah lakunya. Saat salah menebak,
karma kecil akan diam, tidak tertawa tidak juga menangis. Kita tidak perlu
mencarinya, juga tidak perlu bersembunyi darinya. Karma kecil akan selalu ada
di sekitar kita. Muncul menggenggam tangan kita saat perlu bantuan atau menepuk
pundak kita saat perlu diingatkan.
Karma kecil adalah orang yang mendorong kita jatuh ke dalam lubang. Tapi
karma juga adalah orang yang akan membantu kita keluar darinya nanti. Karma kecil
bertindak begitu bukan semata-mata karena kebenciannya terhadap sifat jelek
kita. Karma kecil begitu agar kita belajar. Dia mengajarkan kita tentang
keadilan dengan caranya.
Tapi, pernahkah kau bertubrukan dengan karma milik orang lain? Saat karma
milik kita sedang sedang mendorong tubuh kita jatuh, kita adalah alasan mengapa
karma seseorang lain merangkak naik keluar dari lubang. Pernah merasakan
seperti itu?
Aku sedang merasakannya.
Dan apapun yang karma kecilku lakukan kini. Aku tetap menyayanginya
seperti adik kembarku sendiri. Aku tahu dia akan membantuku nanti.
Benarkan, karma?
--
Tidak ada komentar:
Posting Komentar