Selasa, 08 April 2014

Traveling Itu Apa?

Traveling yuk?

Nampaknya kata Traveling sedang hype, menjadi trend di kalangan anak muda dan pasangan-pasangan yang bergejolak jiwanya, gatal jika diam dirumah, atau memang butuh urgensi untuk selalu terlihat mengikuti trend, entah dengan alasan refreshing atau memenuhi album facebook dan path dengan bukti telah berjalan-jalan, semata-mata untuk membuat rekan iri? Apapun alasannya, Traveling memang seperti cawan berisi air sirup dingin yang siap menghabisi kehausan dahaga para penikmatnya.

Maraknya buku-buku soal traveling atau kisah perjalanan di toko buku juga seolah menjadi alkitab dan alasan baru untuk berpetualang. Traveling dan akar bawaannya, baik itu backpacker, long trip, short trip, site visit, tour atau apapun itu sebutannya memang sedang ramai dihinggapi.

Pertanyaannya kini adalah, apakah kita traveler yang baik? Apakah traveler musiman seperti kebanyakan dari kita ini dapat menghargai prasasti atau situs pariwisata yang menyimpan keindahan alam dengan baik? apakah kita dapat menjaga etika terhadap budaya yang ada? Atau setidaknya membiarkan yang ada tetap ada tanpa merusaknya. Banyak kasus yang menyeruak bahwa para traveler musiman dari kota terlewat canggih hingga tidak tahu batas mana yang boleh dan tidak boleh didokumentasikan, atau etika seperti apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan di daerah setempat.

Ingat ketika candi Borobudur ditutup karena para biksu yang sedang beribadah ditodong terlalu dekat dengan kamera DSLR berlensa tele? Bukankah seharusnya pemilik lensa itu lebih mengerti soal toleransi saat bertraveling? Belum lagi soal sampah dan perintilannya yang sering ditinggalkan traveler-traveler, sehingga kawasan wisata terlihat kumuh dan kotor.



Untukku, Traveling atau perjalanan tidak bersifat ke luar, melainkan ke dalam, jauh ke dalam diri. Perjalanan adalah soal bagaimana memahami diri sendiri, setiap perjalanan yang kita jalani, setiap tempat yang kita singgahi, menegaskan posisi kita di bentara dunia yang begitu luas dengan keindahan dan kekayaannya.

Mari menjadi traveler yang cerdas. jika belum dapat menjadi traveler yang membawa kebaikan untuk tempat yang disinggahi, Jadilah traveler yang seperti hantu, menikmati semua keindahan dan keunikan kultur suatu daerah tanpa meninggalkan bekas apapun.

coba tengok www.foldingbiketraveler.blogspot.com juga.


Untukmu, apa sih traveling itu?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar