Tol Jakarta-Bandung
Apa jalan ini telah merubah manusia? Jalan tol yang bagai pedang panjang perkasa membelah semua gunung tanpa ampun? Bagai batang yang tidak punya malu, melesakkan birahinya menembus gunung?
Ya. Jalan tol ini merubah manusia. Mereka nafsu. Mereka birahi. Mereka germo sama seperti kalian.
Kota perawan indah yang ku tahu, dahulu perlu didekati dengan lembut, dielus satu persatu gunungnya hingga sampai ke tengah, kini hanya perlu satu dorongan keras dari pangkal paha dan sampailah di tengah.
Kota perawan indah yang dulu perlu dicapai melalui puncak terlebih dahulu sebelum merengkuh kenikmatan. kini hanya perlu satu dorongan keras dari pangkal paha dan sampailah di tengah.
Meneer meneer belanda pun tahu, itu kota perawan. Maka dibangunnya jembatan jembatan cinta tanpa merusak lekuk tubuhnya sedikitpun. Agar kereta api bisa lewat.
Meneer meneer belanda pun tahu, itu pusar cinta. Maka diusapnya jalan melekuk lekuk melewati sebagian tubuh agar mobil mobil bisa lewat.
Tapi kini, Bandung adalah kota lacur. Yang kalian perkosa setiap minggu hanya dengan mahar seratus lima puluh ribu.
Tapi kini, Bandung adalah kota lacur. Dimana kalian keluar masuk seenaknya setelah menuntaskan birahi dari ibu kota?
Sama seperti nasib semua pelacur. Bandung ditinggalkan dengan bekas cakaran dan gigitan bibir di puting dan leher tanpa tahu itu mulut siapa.
Sama seperti nasib semua pelacur. Bandung ditinggalkan tanpa ucapan terima kasih dan kecupan cinta di pusar.
Cukup melacuri kami hai kalian binatang yang terhormat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar