Cinta, mengintip dari
balik jendela.
Mengapa engkau begitu
takut akan cahaya mentari diluar sana.
Apa yang telah dilakukan
hari kemarin terhadapmu?
Memaksamu menenggelamkan
diri dibalik jendela sambil menenggak kegelapan sehitam obat pahit .
Oh, cinta.
Matamu dibalik jendela,
Indah.
Tenggaklah obatmu. Rasakan
senyapnya kematian malam,
Terlentang dan
mengerang.
Membangkai hingga
tidak lagi digerumuti ketakutan.
Lalu, biarkan pagi
menyeka lagi wajahmu. Membangunkan mata indahmu.
Oh, mata indahmu.
Membunuh sendu yang menjalar hampir ke hati,
Hati yang semakin dekat dengan tuli.
Bangun, hai cinta
dibalik jendela.
Aku hanya asing yang dapat
mengetuk pintu sesekali.
Tapi, percayalah.
Tenggak obat itu
dengan satu kali tarikan nafas.
Biarkan gelap mati dan
digerumuti hingga habis.
Aku, mau mata indahmu melihat lagi mentari dari luar jendela.
Cinta dibalik Jendela
Yudith - di kantor dengan lampu bergemerlapan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar