Kamis, 28 Agustus 2014

Puisi: Aku Benci Titik




Kenapa di setiap akhir kalimat selalu ada titik? Aku tidak pernah menyukai titik yang selalu memenggal sesuatu tanpa tahu belas kasihan seperti algojo penggal di pengadilan kata yang tidak melihat seberapa penting atau berarti kata itu saat bertemu dengan titik mereka harus berhenti tanpa ada celah sedikitpun untuk melanjutkan ceritanya tanpa ada somasi atau banding semuanya harus manut pada titik untuk berhenti dan membentuk kalimat tanpa satu alasanpun untuk tidak mematuhi titik yang berkuasa absolut terhadap semua tulisan juga tanpa tahu apakah kata tersebut mengusung kebenaran atau kebohongan!


Kalimat aku cinta kamu pun diakhiri titik bukan? Ternyata cintapun dirancang dan diatur agar memiliki akhir, cerita dongeng masa kecil pun tidak luput dari kejamnya titik, dimana “semua hidup bahagia selamanya” ditutup oleh titik yang berarti berakhir bukan?


Bahkan tanda Tanya dan seru pun adalah antek-antek titik


Titik




.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar