Aku duduk termenung di kursi panjang Stasiun Cikini, disapu angin yang
bergelombang dari arah utara. Menunggu kereta yang tak kunjung tiba, berkejaran
dengan hari yang semakin senja. Aku sedang menyesali sesuatu. Tindakan yang
telah membuat seorang wanita cantik menitikan air mata. Meninggalkannya di
koridor stasiun yang kosong, sepi, dan sendiri. Aku memutuskan untuk berkemas
dan mengambil perabotanku yang terakhir dari hatinya hari ini. Mengosongkan ruang
dihatinya yang sudah sejak lama kujejali cinta. Jauh hari sebelum hari ini,
berbulan-bulan sebelumnya aku tahu bahwa aku akan menyesali tindakanku.
Benarkah penyesalan selalu datang terlambat? Mungkin tidak sepenuhnya
benar, setidaknya untukku penyesalan adalah sebuah titik akhir yang selalu berlawan
dengan kebahagiaan. Jika atas tindakanmu kau berjalan melangkah menemui sebuah
persimpangan, selalu akan ada dua pilihan, dan sebenarnya penyesalan sudah mulai
memainkan perannya dari persimpangan yang kau ambil.
Dua persimpangan tersebut, jalan yang terlihat sama. Masing-masing
dijaga oleh satu orang penunjuk arah yang berwajah kembar. Satu bernama
kebahagiaan dan satu bernama penyesalan. Saat mengambil keputusan di
persimpangan masalah dalam hidup, kita sudah memilih untuk ditemani sang penenyesalan
atau sang kebahagiaan, wajah mereka yang kembar serupalah yang membuat kita
tidak menyadari sedang diantar oleh siapa. Hingga kita menemui titik akhir,
barulah sang penunjuk arah akan menyebutkan namanya.
Penyesalan bukan kambing hitam yang bisa kita salahkan akibat mengambil
persimpangan yang salah. Penyesalan adalah pertanggung jawaban atas keputusan
yang pernah kita ambil, jauh sebelum sang penunjuk arah mengenalkan diri
sebagai penyesalan. Dewasa menyikapi penyesalan berarti dewasa mengambil
keputusan, berhati-hati memilih dalam persimpangan, tidak perlu mencari kambing
hitam karena malu tidak pintar memilih persimpangan bukan? Sesungguhnya penyesalan
adalah hal yang wajar, mengingat di setiap persimpangan yang telah atau akan
kita temui, mereka selalu ada. Menunggu disapa.
Penyesalan bukanlah suatu hal yang buruk. Itu tanda bahwa kita adalah
manusia yang memilih.
Jadi, sudah bertemu persimpanganmu kali ini? Tanya nama penjaganya dari
sekarang.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar