Senin, 26 Mei 2014

Benarkah Penyesalan Selalu Datang Terlambat?

Aku duduk termenung di kursi panjang Stasiun Cikini, disapu angin yang bergelombang dari arah utara. Menunggu kereta yang tak kunjung tiba, berkejaran dengan hari yang semakin senja. Aku sedang menyesali sesuatu. Tindakan yang telah membuat seorang wanita cantik menitikan air mata. Meninggalkannya di koridor stasiun yang kosong, sepi, dan sendiri. Aku memutuskan untuk berkemas dan mengambil perabotanku yang terakhir dari hatinya hari ini. Mengosongkan ruang dihatinya yang sudah sejak lama kujejali cinta. Jauh hari sebelum hari ini, berbulan-bulan sebelumnya aku tahu bahwa aku akan menyesali tindakanku.


Benarkah penyesalan selalu datang terlambat? Mungkin tidak sepenuhnya benar, setidaknya untukku penyesalan adalah sebuah titik akhir yang selalu berlawan dengan kebahagiaan. Jika atas tindakanmu kau berjalan melangkah menemui sebuah persimpangan, selalu akan ada dua pilihan, dan sebenarnya penyesalan sudah mulai memainkan perannya dari persimpangan yang kau ambil.

Dua persimpangan tersebut, jalan yang terlihat sama. Masing-masing dijaga oleh satu orang penunjuk arah yang berwajah kembar. Satu bernama kebahagiaan dan satu bernama penyesalan. Saat mengambil keputusan di persimpangan masalah dalam hidup, kita sudah memilih untuk ditemani sang penenyesalan atau sang kebahagiaan, wajah mereka yang kembar serupalah yang membuat kita tidak menyadari sedang diantar oleh siapa. Hingga kita menemui titik akhir, barulah sang penunjuk arah akan menyebutkan namanya.

Penyesalan bukan kambing hitam yang bisa kita salahkan akibat mengambil persimpangan yang salah. Penyesalan adalah pertanggung jawaban atas keputusan yang pernah kita ambil, jauh sebelum sang penunjuk arah mengenalkan diri sebagai penyesalan. Dewasa menyikapi penyesalan berarti dewasa mengambil keputusan, berhati-hati memilih dalam persimpangan, tidak perlu mencari kambing hitam karena malu tidak pintar memilih persimpangan bukan? Sesungguhnya penyesalan adalah hal yang wajar, mengingat di setiap persimpangan yang telah atau akan kita temui, mereka selalu ada. Menunggu disapa.

Penyesalan bukanlah suatu hal yang buruk. Itu tanda bahwa kita adalah manusia yang memilih.


Jadi, sudah bertemu persimpanganmu kali ini? Tanya nama penjaganya dari sekarang.





.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar