Selasa, 30 April 2013

Day 5: Kau dan Aku, Juga awan diatas kota

Aku yang Itu

"Masih di bandung!" Teriakku dalam hati begitu membuka mata selasa ini. Tapi, perasaan masih di Bandung kali ini berbeda dengan perasaan masih di Bandung dua hari yang lalu, setelah mengunjungi perbatasan hujan kemarin sore, banyak yang sedikit demi sedikit menjadi jelas, dampak dari itu, dampak dari pertemuan itu. Sedikit memperjelas gugusan awan yang selama ini ku idolakan, juga wanita disebelahnya. Orang yang sudah belasan tahun terlupakan, terselip di antara ingatan-ingatan yang samar. Tidak, aku tidak mengingat nama atau wajahnya, bukan itu, satu-satunya yang aku ingat adalah percakapan singkat dengannya, sebuah monolog sepasang manusia di bawah awan yang nyaris sempurna.

"Apa tangis itu menurutmu dit? Apa awan-awan diatas sana pernah bersedih?" Ucapnya tenang

"Hmmh, mereka tidak pernah berlebihan dalam menjatuhkan hujan, datang ketika diperlukan dan pergi saat sudah mulai dimaki. Kurasa tidak, mereka ciptaan tuhan yang paling berperasaan" Jawabku

"Kita tidak pernah sadar sesuatu itu berharga sebelum merasakan kehilangan, pernah kau merasakan teriknya matahari tanpa awan disampingnya? Detik itu juga kita sadar, ada sesuatu yang tidak biasa, kita hanya tidak pernah mengucapkannya dengan lantang".

"Begitulah awan, hampir senasib dengan garam, saat tidak melakukan kewajibannya garam selalu menjadi kambing hitam yang membuat masakan tidak enak"

"Suatu saat nanti kau dan aku akan seperti awan. Kita diciptakan persis, seperti awan dan garam. Jadi jangan terlalu berbangga" Tukasnya tetap tenang.

Percakapan itu ditutup dengan senyuman dibalik rambut panjang yang tertiup angin.

--


Awan di Atas Kota

Pernah tersirat kah di pikiran kita apa peranan nyata awan terhadap sebuah kota? awan itu menentramkan hati dari terik matahari, memberi waktu untuk manusia berhenti sejenak dan merenung. Awan itu memberi jalan indah bagi manusia yang memutuskan untuk berjuang sendiri. Awan itu pengalah, memberi waktu pada bintang untuk dapat di kagumi manusia.

Aku ingin seperti awan.
Kalimat itu adalah kalimat janji aku dan kamu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar